Jumat, 28 Agustus 2009
tentang telor ceplok 2 tahun lalu
untuk beberapa orang, telor ceplok mungkin hanya lauk alternatif di saat bokek atau menu sarapan untuk mengawali hari. tapi bagi kami, telor ceplok memiliki nilai lebih dari sekedar makanan dengan protein yang tinggi. telor ceplok menyimpan cerita tentang awal perjalanan kami berdua.
malam 2 tahun (28 Agustus )yang lalu, di sebuah warung nasi goreng kambing di dekat SMAN 3 YK, dua orang yang baru beberapa menit saling mengenal duduk bersama beberapa orang teman sambil menikmati sepiring nasgor yang ternyata cukup pedas buat salah satu dari mereka (Qintha). Wah... Aku benar-benar jadi merasa bersalah! Padahal nasgor itu rekomendasiku! Dan gara-gara kecerobohanku, jadinya Qintha cuma makan ceplok telornya saja, padahal setelah itu dia bakal naik kereta menuju bandung. Alhasil dia kelaparan semalaman karena perutnya cuma diisi telor ceplok saja.
Dan begitulah. Kejadian itu mengawali cerita-cerita kami. Sampai sekarang, pertemuan singkat dengan ceplok telor itu memulai kisah tentang Rizeki dan Qintha...
P.S. neng sayang, maaf ya kalo aku sempet sibuk, bikin bete, bikin sebel, just want to say I love you... aku ga tau harus pake kata2 apa lagi buat bilang sayang.... gambar aku bikin pake sketchup.. baru bisa ngasih gambar ginian...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar